Selasa, 28 Oktober 2014

Matahari dan Aku

Matahari dan Aku

Kurang lebih sudah dua bulan aku berkuliah. Tidak terasa bukan? Post pertamaku saja pas smp.
Yah pokoknya karena rumahku agak jauh dari kampus, aku jadi nge-kos. Dan sekarang aku sedang berada di rumah, menikmati liburan semu-ku.
Ini ketiga kalinya aku pulang kerumah selama 2 bulan terakhir, dan aku sangat merindukan sesuatu.

Dan itu adalah cahaya matahari.

Selama kurang lebih 12 tahun sekolah, hanya satu tahun yang kelasku di ada acnya. Pernah sih sekolah di tempat yang memang daerahnya dingin, tapi cahaya matahari dan udara tidak dilarang masuk. Jadi ya terbiasa dengan keringat-keringat itu dan juga kipas angin.

Tapi selama berkuliah, ruangannya ber-ac, jadi seluruh ventilasi ditutup. Ruangannya tidak hanya ber-ac tapi juga berlampu dan ini yang paling tidak terlalu kusukai. Lampu membuat semuanya menjadi sangat tidak alami, ini mungkin cuma akal-akalan ku saja, tapi memang dari dulu selama nggak terlalu gelap, aku akan mengusahakan tidak akan menyalakan lampu.

Bukannya aku benci ac, toh itu juga fasilitas agar kami dapat berkuliah dengan nyaman. Hanya saja aku merindukan cahaya matahari yang merasuk diantara ventilasi-ventilasi kelas. Pokoknya perasaan seperti itu.

Lingkungan kampus sebenarnya menyenangkan, pohon-pohonnya besar dan kau merasa dapat lebih hidup. Hanya saja perkuliahan dimulai pukul 8 hingga sore pukul setengah 4, tapi lebih sering pulang menjelang magrib atau sekitar-sekitar jam 5 sehingga aku tidak dapat menikmati pemandangannya. Kelasku juga lantai 4, dan malas naik-turun tangganya. Berada di antara pohon jam-jam begitu agak, yah dingin-dingin gak enak karena menjelang magrib.

Tapi sebenarnya lingkungan kos ku yang paling ya.... Ventilasi kearah luar hanya seukuran tiga per empat ukuran kotak sepatu, jadi mau pagi kek, siang kek, malam (tentu saja) lampunya pasti dinyalakan. Jadi, di kosku itu rasa mataharinya kurang.

Tapi aku bersyukur kos yang ku tempati sekarang. walaupun ventilasinya hanya seukuran tiga per empat ukuran kotak sepatu, tapi ventilasi ini langsung mengarah ke arah luar. Banyak ventilasi kos teman kuliahku yang nggak langsung menghadap ke luar, tapi malah ke koridor dulu.

Intinya adalah aku bersyukur atas ini semua walaupun harus beradaptasi kembali. Ini juga cuma uneg-unegku kok, bukan sesuatu yang penting. Ya, sudahlah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Rasanya aku mengkianati diriku sendiri, iya kan? Post terakhirku mengatakan kalau aku akan menulis banyak-banyak. Tapi ini? dan post itu terakhir 2013!
Gini aja nggak bisa bagaimana kalau diberi tanggung jawab yang besar? Aku merasa sangat payah 
Yah, pokoknya selama aku bisa menulis, aku akan usahakan, walaupun itu hanya curhatan saja.
Yoroshiku

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh